Bangga! 2 Mahasiswa USU Jadi Pasangan Duta Bahasa Sumatera Utara 2022

Bangga! 2 Mahasiswa USU Jadi Pasangan Duta Bahasa Sumatera Utara 2022
BSP00896
Wartawan: Restiani Lumban Gaol Suara USU, Medan. Telah terpilih pasangan Duta Bahasa Sumatera Utara 2022, Dina Ngurasinta Perangin Angin (terbaik I Putri) dan Bikram Yash Bhullar (terbaik I Putra) pada Sabtu (21/05). Tidak disangka, pasangan Duta Bahasa Sumatera Utara tahun 2022 keduanya adalah mahasiswa USU. Dina Ngurasinta Perangin Angin S. Farm, merupakan alumni sarjana Farmasi 2017 USU dan saat ini sedang menempuh pendidikan Profesi Apoteker dan Bikram Yash Bhullar, yang merupakan mahasiswa Ilmu Hukum USU angkatan 2020.Berhasil mengalahkan 202 orang lainnya, Dina dan Bikram wakil dari Sumatera Utara dan akan melawan kembali melawan Duta Bahasa dari 33 provinsi di kompetisi Duta Bahasa Nasional.Duta Bahasa Sumatera Utara sendiri adalah ajang pemilihan ikon, figur anak muda se-propinsi Sumatera Utara dalam rangka mengkampanyekan dan menyosialisasikan penggunaan bahasa yang baik dan benar. Di bawah naungan Balai Bahasa Sumatera Utara, diharapkan kompetisi Duta Bahasa ini bisa menjadi wadah untuk menciptakan generasi milenium di Sumatera Utara agar bisa lebih mengkampanyekan tata cara berbahasa Indonesia yang baik dan tetap menerapkan nilai Trigata Bangun Bahasa (mengutamakan bahasa Indonesia, tidak bahasa daerah dan) menguasai bahasa asing).Untuk proses pemilihannya, menurut Dina dan Bikram bisa dikatakan cukup panjang. Mulai dari seleksi berkas yang meminta riwayat hidup, lalu wawancara 1, yakni wawancara seputar kebahasaan, dan uji kemampuan berbahasa Indonesia, daerah, juga berbahasa asing. Hingga wawancara akhir yaitu mempresentasikan poster yang dibuat oleh para finalis sesuai dengan tema yang disertai tanya jawab dengan juri serta menampilkan bakat masing-masing finalis. Dengan beberapa poin penilaian antara program kerja, bakat dan minat, kemampuan berbahasa asing.Soal kesulitan selama proses seleksi Duta Bahasa, baik Dina maupun Bikram mengaku memiliki kesulitan masing-masing.“Kesulitannya buat saya itu di sesi itu sendiri bahasa daerah. Bahasa daerah sebenarnya jarang digunakan oleh generasi millenial, jadi buat kita para finalis belajar lagi tentang wawasan kebahasaan, belajar bahasa daerah yang dikuasai lagi dan harus diperdalam. Terus di sesi kemampuan bahasa asing. itu, kan kita dikasi 10 topik dan kita harus ngomong dalam waktu 3 menit jadi kita harus nyiapin kira-kira 20 topik dong jadinya, nah jadi kesulitan tersendiri tapi itu juga mengasah kemampuan kita untuk melatih kemampuan berbahasa asing, bahasa Indonesia dan juga bahasa daerah ”, jelas Bikram.Selain itu karena kemampuan berbahasa asing dan juga bahasa Indonesia juga diuji dan dinilai, juga harus memiliki wawasan yang luas juga,"tambah Dina.Terpilih menjadi Duta Bahasa Sumatera Utara 2022, Dina dan Bikram mengaku tidak menyangka bisa mencapai posisi ini. Bisa mengalahkan semua finalis yang merupakan putra putri terbaik dari seluruh Sumatera Utara, adalah hal yang sangat dugaan dan sangat disyukuri. Selain itu tanggung jawab baru karena kedepannya, mereka-lah yang akan membawakan nama Sumatera Utara di ajang Duta Bahasa Nasional yang akan dilaksanakan nanti. Sebagai penutup, juara I Putra dan Juara I Putri Duta Bahasa 2022 ini mengungkapkan harapan mereka untuk kedepannya.“Harapannya kami bisa memberikan yang terbaik dalam pemilihan Duta Bahasa Nasional nanti. Sumatera Utara sudah lama tidak mendapat predikat dalam pemilihan Duta Bahasa Nasional. Jadi kami sangat berharap, melalui kami dan juga kerja sama dengan Bapak/Ibu Balai Bahasa dan seluruh pihak yang terlibat, kami bisa mendapat predikat untuk Sumatera Utara. Untuk cakupan yang lebih luas, harapannya kami tetap bisa berkontribsi untuk menggaungkan Trigatra Bangun Bahasa," ungkap Dina.“Sebagai ikon generasi milenium, khususnya mengenai kebahasaan harapannya bisa memberikan yang terbaik mengenai penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di ruang publik. Karna belakangan ini banyak publik yang menggunakan atau mencampuradukkan bahasa Indonesia dengan bahasa asing. Jadi kami berharap dengan adanya peran kami sebagai duta bahasa, kami bisa menggaungkan bahasa Indonesia sebagai bahasa ASEAN atau bahkan bahasa internasional," tutup Bikram.Redaktur: Yessica Irene

Subscribe to SUARA USU

Don’t miss out on the latest issues. Sign up now to get access to the library of members-only issues.
jamie@example.com
Subscribe