Gandeng OJK dan USU, Pegadaian Adakan Webinar

Oleh: Corry Patricia/Annisa Larasati

Suara USU, Medan. Pegadaian kembali mengadakan webinar IMFS (Indonesia Millenials Financial Summit) pada Jumat, (04/02). Webinar ini mengusung tema, “Cak Kelen Tengok Dulu Biar Gak Asyik Minta Balen Aja”. Pegadaian menggandeng Universitas Sumatera Utara (USU) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam penggelaran webinar ini.

Acara diawali dengan kata sambutan dari rektor Universitas Sumatera Utara, Dr Muryanto Amin dan Direktur Jaringan, Operasi & Penjualan PT PEGADAIAN, Damar Latri Setiawan.

Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan OJK, Horas Tarihoran, membahas tentang bagaimana masalah finasial yang kerap terjadi di kalangan masyarakat khususnya kaum milenial. Horas menunjukkan data statistika generasi sandwich yang menunjukkan  hanya 13,4% saja yang memliki kesiapan finansial. Yang memiliki kesiapan finansial adalah orang dewasa yang harus menanggung hidup tiga generasi, yaitu orang tuanya, diri sendiri, dan dan anaknya. Terdapat penyebab dari adanya generasi sandwich itu sendiri,antara dan tidak lain yaitu orang tua tidak merencanakan keuangan yang baik dan masyarakat juga belum mempersiapkan hidup lebih teratur dan terencana sampai jangka waktu yang panjang (Daisy,sosiolog UI)

Dilanjutkan oleh Certifief Financial Planner, Vicko Hadian, menjelaskan tentang bagaimana mengelola finansial sejak usia muda. Vicko mengakui bahwa di usia muda. tepatnya di usia 20-30 tahun, masalah keuangan yang paling sering terjadi karena adanya gaya hidup yang konsumtif. Vicko menganjurkan  kepada para milenial untuk membuat tujuan perencanaan keuangan agar bisa merdeka secara finansial.

Ditutup oleh Senior VicePresident PT Pegadaian Wilayah Medan, Edwin S Inkrieiang, membahas tentang pentingnya melakukan investasi emas di usia muda. Edwin menjelaskan jika nilai emas tahan terhadap inflasi sehingga sangat dianjurkan untuk melakukan investasi emas bahkan saat di usia muda. Ia juga mengakui bahwa dalam menabung emas di usia muda tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar.

Redaktur: Valeshia Trevana