Saiko Ah Aih

Penulis : Tabas Gabe Mulia SiagianMulut terbelah dua Lidah bergetar Jantung berdetak Melihat dan melirik tujuan kitaMengerti dan dimengerti kemauanku dan dirimu Beberapa arah menjadi panutan Haluan berjalan seiring dengan kemauan Hitungan dimulai dengan berawal dari nolLangkah kaki dan ucapan mengiring tanpa henti Manis pahit selalu berjalan namun tak sesuai Tawa sedih belum melewati batasannya Bahagia adalah hal spesial dan utama dalam hidup iniBersyukur menjadi langkah untuk terakhir Berusaha tindakan utama Berjuang jalan yang sesuai dengan kehendakku Berdiam dan menyendiri tuk ku meraih kekuatanKini ku sadar arah jalan hidupku Setiap malam berdoa untuk mengharapkan sebuah harapan Tanpa ada yang mengetahui Tak sesuai harapan itu ujianKini ku tak takut lagi walaupun diriku tau kelemahanku Setiap malam selalu berharap hari esok Kan menjadi tempatku tuk bersyukur Menerima kenyataan sangat sulit tanpa lapang dadaSemua tidak akan pernah mengerti apa yang aku lakukan Entah bagaimana aku kan membuktikan Semua tanpa sebuah kepastian Bak warna abu-abu yang terlukiskanMenerima kenyataan sangat sulit bagiku Tak putus dengan kata-kata Aku sedang memikirkannya Sepanjang malam dalam hidupkuDengarlah ucapanku Aku akan membangun benteng kekuatanku Tak akan ada yang bisa merobohkannya Bentengku sudah kuat tuk menerima kenyataan yang adaAku akan berteriak kepada mimpi-mimpi yang jauh di sana Agar semua menjadi kenyataan tanpa ada halangan Malam begitu indah tuk ku hayati jalan hidup ini Menangis menahan kepedihan yang tak bisa dibendung lagi Lagi dan lagi aku ingin meninggalkan kata-kata ituSaat esok datang aku takkan ragu Aku tak sendirian Karena aku melihat kehidupan di sekitarku akan berubah Tak bisa berbohong inilah kehidupanku